BIMBINGAN CATIN SECARA VIRTUAL KUA PENGADEGAN

 



Bimbingan calon pengantin pasangan Anjasworo Pangestu asal karanganyar jawa tengah yang sedang bekerja di jakarta dan Efa Triana dari desa pasunggingan di lakukan secara virtual atau online pada hari rabu 27 agustus 2025.

Ahmad Afandi Penyuluh Agama Islam KUA Pengadegan sebagai Fasilitator bimbingan perwakinan dan didampingi Faishal Nur Amin calon penghulu KUA Pengadegan menyampaikan materi Fondasi Keluarga Sakinah, Tujuan perkawinan, Kewajiban suami istri, Kesehatan reproduksi, Pola mengasuh anak serta Fungsi keluarga dan lain-lain.


Tujuan perkawinan dalam Islam sangat mulia dan mencakup banyak aspek, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun moral. Berikut ini penjelasan lengkap tentang tujuan perkawinan beserta dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadits:

📖 Materi Bimbingan Perkawinan dengan Dalil Lengkap


1. Pengertian & Tujuan Perkawinan

Al-Qur’an

> ﴿وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً﴾

(QS. الروم: 21)

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”

Hadis

> يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

(HR. البخاري ومسلم)

Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa mampu menikah maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.”

Kitab Turats

Al-Ghazali berkata dalam إحياء علوم الدين (ج ٢، ص ٢٣):

> النِّكَاحُ سُنَّةٌ وَفَضِيلَةٌ لِمَنْ يَحْتَاجُ إِلَيْهِ، وَفِيهِ مَصَالِحُ كَثِيرَةٌ مِنْهَا التَّوَلُّدُ وَكَسْرُ الشَّهْوَةِ وَكَثْرَةُ الْأُمَّةِ

Artinya: “Nikah adalah sunnah dan keutamaan bagi yang membutuhkannya. Di dalamnya banyak maslahat, di antaranya memperoleh keturunan, menahan syahwat, dan memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW.”

2. Hukum & Anjuran Menikah

Al-Qur’an

> ﴿وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ﴾

(QS. النور: 32)

Hadis

> النِّكَاحُ مِنْ سُنَّتِي، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

(HR. ابن ماجه)

Kitab Turats

Imam an-Nawawi dalam المجموع شرح المهذب (ج ١٦، ص ١٢٣):

> النِّكَاحُ قَدْ يَكُونُ وَاجِبًا وَقَدْ يَكُونُ سُنَّةً وَقَدْ يَكُونُ مُبَاحًا وَقَدْ يَكُونُ مَكْرُوهًا وَقَدْ يَكُونُ حَرَامًا عَلَى حَسَبِ الْأَحْوَالِ

Artinya: “Nikah itu bisa menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh, bahkan haram, tergantung pada kondisi orang yang akan menikah.”

3. Hak & Kewajiban Suami Istri

Al-Qur’an

> ﴿الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ﴾

(QS. النساء: 34)

> ﴿وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ﴾

(QS. البقرة: 228)

Hadis

> خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

(HR. الترمذي)

Kitab Turats

Al-Marghinani dalam الهداية (ج ٢، ص ٣٩):

> وَعَلَى الزَّوْجِ نَفَقَةُ الْمَرْأَةِ وَكِسْوَتُهَا وَمَسْكَنُهَا عَلَى قَدْرِ وُسْعِهِ

“Suami wajib memberikan nafkah, pakaian, dan tempat tinggal kepada istrinya sesuai kemampuannya.”

Ibnu Qudamah dalam المغني (ج ٧، ص ٥٦٧):

> وَمِنْ حَقِّ الزَّوْجِ عَلَيْهَا أَنْ تُطِيعَهُ فِي الْمَعْرُوفِ، وَتَحْفَظَ نَفْسَهَا وَمَالَهُ

“Di antara hak suami atas istrinya adalah ia taat dalam hal yang ma’ruf, menjaga dirinya, dan menjaga harta suaminya.”

4. Membangun Keluarga Sakinah

Al-Qur’an

> ﴿وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا﴾

(QS. النساء: 19)

Hadis

> أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ؟ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ: إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

(HR. أبو داود)

Kitab Turats

Al-Ghazali dalam إحياء علوم الدين (ج ٢، ص ٣٥):

> وَيَنْبَغِي لِلزَّوْجَيْنِ أَنْ يَتَعَاوَنَا عَلَى الدِّينِ، وَيَتَشَاوَرَا فِي أُمُورِ الدُّنْيَا، وَيَتَغَافَلَا عَنِ الزَّلَّاتِ

Artinya: “Suami istri hendaknya saling tolong-menolong dalam agama, bermusyawarah dalam urusan dunia, dan saling memaafkan kesalahan.”

5. Pendidikan Anak & Keturunan

Al-Qur’an

> ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا﴾

(QS. التحريم: 6)

Hadis

> كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

(HR. البخاري ومسلم)

Kitab Turats

Al-Ghazali dalam إحياء علوم الدين (ج ٣، ص ٧٢):> اَلصَّبِيُّ أَمَانَةٌ عِنْدَ وَالِدَيْهِ، وَقَلْبُهُ الطَّاهِرُ جَوْهَرَةٌ نَفِيسَةٌ، فَإِنْ عُوِّدَ الْخَيْرَ نَشَأَ عَلَيْهِ، وَإِنْ أُهْمِلَ وَأُهْمِلَ كَالْبَهَائِمِ شَقِيَ وَهَلَكَ

Artinya: “Anak adalah amanah bagi orang tuanya. Hatinya yang suci bagaikan permata berharga. Jika dibiasakan kebaikan, ia akan tumbuh dalam kebaikan. Jika dibiarkan, ia akan rusak dan binasa.

 

Kemudian di akhiri dengan sebuah hadits

  • أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِEmpat macam dari kebahagiaan manusia.
  • أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةًIstrinya salehah.
  • وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا: Anak-anaknya berbakti/saleh.
  • وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ: Teman-temannya adalah orang-orang saleh (yang baik).
  • وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ: Dan rezekinya (mata pencahariannya) berada di negerinya sendiri.


 KESIMPULAN

Tujuan perkawinan dalam islam bukan hanya sekedar pemenuhan biologis, melainkan sebagai sarana ibadah, menjaga kehormatan, melanjutkan keturunan yang saleh serta menciptakan kehidupan yang tenang, damai, dan diberkahi oleh allah swt. Aamiin


Ahmad Afandi

Penyuluh Agama Islam 

KUA Pengadegan Purbalingga



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSESI IKRAR WAKAF KUA PENGADEGAN

Malam hari, KUA Pengadegan gelar bimwin secara virtual